Hi, selamat malam, di kesempatan akan dibahas mengenai cara okulasi singkong gajah Cinta Petani terhadap Sang Singkong berbuah Penghasilan simak selengkapnya lebih dalam tentang Cinta Petani terhadap Sang Singkong berbuah Penghasilan.
Sumber: Warianto sedang mempraktekkan cara mengokulasi singkong
Adalah Warianto, seorang petani bersahaja yang sudah puluhan tahun melakukan eksperimen terhadap tanaman singkong alias ubi kayu. Saking seriusnya ia meneliti dan membudidayakan tanaman yang termasuk jenis ketela pohon ini, pada tahun 2007 ia terbang ke Samarinda, Kalimantan Timur, untuk mempelajari singkong gajah langsung dari ahlinya. Juga untuk mendapatkan bibit singkong gajah ini, yang waktu itu masih merupakan varian temuan baru. Ada pun penemu (kembali) singkong raksasa ini sejatinya adalah Profesor Ristono, peneliti asal universitas Mulawarman.
Sepulang dari Kalimantan Timur, Warianto berjaya membawa satu batang stek singkong gajah, sepanjang 30 cm, berikut satu eks buku petunjuk tehnik budidayanya. Stek itu lalu dipotong tiga, lalu ditanam dan dikembangkan.
Waktu penulis datang ke kebun singkong Warianto, ada bermacam jenis singkong yang ia tanam. Ada singkong gajah, singkong lampung, singkong Mukibat, singkong kuning, singkong roti, singkong Darul Hidayah dan lainnya. Cara penanaman singkong itu juga dilakukan dengan berbagai cara. Ada stek, okulasi, kopulasi dan stek cangkok benam.
Sumber: Ubi lampung umur 6 bulan
Beruntung, saat itu Warianto sedang memanen singkong gajahnya. Dari delapan pohon singkong umur delapan bulan yang dicabut, dihasilkan 105 kg ubi segar. Warianto menerangkan bahwa ubi yang dipanen ini sengaja tidak dipupuknya, sebagai bagian dari eksperimen. Sedangkan yang dipupuk sesuai dosis, dengan jarak tanam 1m x 1 m, satu pohon singkong gajah umur sepuluh bulan, bisa menghasilkan 20-25 kg ubi. Jika jarak tanam diperlebar menjadi 1x1,5m, maka ubi segar perpohon bisa mencapai 35 kg.
Sumber: Hasil singkong gajah umur 8 bulan
Warianto juga menerangkan bahwa ubi lampung, ubi kelanting, ubi Darul Hidayah, dan ubi roti, masih belum bisa mengalahkan produksi ubi segar dari singkong gajah. Produksi ubi gajah hanya bisa dikalahkan oleh ubi Mukibat versi Warianto. Yakni, okulasi singkong dengan batang bawah ubi gajah, dan batang atas ubi karet alias ubi bunga. Dengan cara ini, satu pohon bisa menghasilkan 40-50 kg ubi segar.
Sumber: ubi Mukibat versi Warianto, umur 4 bulan
Dari sekian banyak jenis ubi, ubi kuninglah yang paling sedikit buahnya. Satu pohon hanya menghasilkan 0,5-2 kg ubi segar saja. Namun Warianto tetap menanamnya, karena ia memang pecinta singkong.
Sumber: Ubi kuning umur 6 bulan
Sebelum pulang, Warianto menyempatkan diri memberi kursus gratis kepada penulis tentang cara terbaik mengokulasi singkong gajah dengan singkong karet.
Ternyata, ada beberapa trik khusus yang sangat penting agar okulasi berhasil, dan buahnya nanti banyak. Trik yang tak akan didapat jika dicari di dunia maya.
Sumber: cara okulasi singkong gajah
Warianto sendiri menjual bibit singkong gajah okulasi ini seharga Rp.2.500/pohon.
Pembeli harus memesan dulu jika berminat.
Sumber : http://m.kompasiana.com/post/read/612699/1/warianto-petani-pecinta-singkong.html
Begitulah detil perihal Cinta Petani terhadap Sang Singkong berbuah Penghasilan semoga info ini menambah wawasan terima kasih
untuk pemesanan mesin pengupas Pelet bisa menghubungi kami ya. Mesin Perajang Singkong Madiun
Artikel ini diposting pada tag
https://kebun-singkong.blogspot.com/2014/11/cinta-petani-terhadap-sang-singkong.html
No comments:
Post a Comment